August 28, 2017

Apa itu Debian-Installer?

Halo, bertemu lagi di Blog Dika, kali ini saya akan membahas tentang apa itu debian-installer. Nah, kemarin saya sudah membahas tentang apa itu debian? Sekarang saya akan mencoba mengulas tentang installernya yaitu debian-installer. Langsung saja yuk, apa itu debian-installer?
Apa itu Debian-Installer?

Sistem operasi Debian dapat dipasang menggunakan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan perkakas “debian-installer” (ini merupakan cara yang paling umum dan lebih banyak dianjurkan) atau dengan menggunakan perkakas “debootstrap”. Perkakas debian-installer ini merupakan sistem pemasangan resmi untuk distribusi Debian sejak rilis Debian 3.1 (Sarge). Perkakas ini dapat mendeteksi perangkat keras yang ada di dalam komputer dan memuat penggerak (driver) yang sesuai, menggunakan perkakas dhcp-client untuk menyiapkan sambungan jaringan, membuat dan memanipulasi partisi menggunakan perkakas partman, menjalankan perkakas debootstrap untuk memasang paket-paket sistem dasar, dan menjalankan perkakas tasksel yang memperkenankan kita untuk memasang perangkat lunak tambahan tertentu. Untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan kita, perkakas tasksel akan memperkenankan kita memilih untuk memasang berbagai kumpulan perangkat lunak yang telah ditetapkan seperti sebuah peladen web atau lingkungan desktop. Sedangkan perkakas debootstrap adalah sebuah perkakas yang akan memasang sistem dasar Debian ke dalam sebuah sub-direktori sistem lain yang telah terpasang. Perkakas ini tidak memerlukan sebuah CD pemasangan, tetapi langsung mengakses ke sebuah lumbung atau repositori Debian. Perkakas ini juga dapat dipasang dan dijalankan dari sistem operasi lain, sebagai contoh, kita dapat menggunakan perkakas debootstrap untuk memasang Debian ke dalam sebuah partisi yang tidak digunakan dari sebuah sistem Fedora yang sedang berjalan.

Perkakas debian-installer terdiri dari sejumlah komponen yang memiliki tujuan khusus untuk melakukan setiap tugas pemasangan. Setiap komponen melakukan tugasnya, mengajukan pertanyaan kepada pengguna yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Komponen-komponen tersebut adalah:
  1. main-menu: Komponen main-menu menampilkan senarai komponen-komponen kepada pengguna selama pengoperasian program pemasang (debian-installer) dan menjalankan sebuah komponen ketika komponen tersebut dipilih. 
  2. localechooser: Komponen localchooser memperkenankan pengguna untuk memilih opsi lokalisasi untuk program pemasang dan sistem yang terpasang nantinya. Opsi-opsi tersebut adalah bahasa, negara dan pelokalan. Pemasang akan menampilkan pesan dalam bahasa yang dipilih, kecuali jika terjemahan untuk bahasa tersebut tidak lengkap, sehingga beberapa pesan mungkin akan ditampilkan dalam bahasa Inggris. 
  3. console-setup: Komponen console-setup menampilkan senarai tata letak papan ketik yang modelnya dapat dipilih oleh pengguna sesuai dengan yang dimilikinya. 
  4. hw-detect: Komponen hw-detect akan mendeteksi secara otomatis sebagian beras perangkat keras sistem, termasuk kartu jaringan, kandar diska dan peranti PCMCIA. 
  5. cdrom-detect: Komponen cdrom-detect akan mencari dan mengaitkan CD pemasang Debian. 
  6. netcfg: Komponen netcfg akan mengonfigurasi sambungan jaringan komputer sehingga komputer dapat berkomunikasi melalui jaringan internet. 
  7. iso-scan: Komponen iso-scan akan mencari berkas-berkas citra atau ISO di dalam diska keras. 
  8. choose-mirror: Komponen choose-mirror menampilkan senarai cermin arsip Debian yang dapat dipilih oleh pengguna sebagai sumber dari pemasangan paket-paket. 
  9. cdrom-checker: Komponen cdrom-checker memeriksa keutuhan dari sebuah CD-ROM yang bertujuan untuk meyakinkan pengguna bahwa CD pemasangan tidak rusak. 
  10. lowmem: Komponen lowmem akan mencoba mendeteksi sistem dengan memori rendah dan kemudian melakukan berbagai trik untuk menghapus bagian debian-installer yang tidak perlu dari memori. 
  11. anna: anna merupakan akronim dari Anna's Not Nearly APT. Komponen ini memasang paket yang telah dipilih dari cermin atau CD yang dipilih. 
  12. user-setup: Komponen user-setup mengeset kata sandi untuk akun root dan menambahkan sebuah akun pengguna bukan root. 
  13. clock-setup: Komponen clock-setup memutakhirkan jam sistem dan menentukan apakah jam ditaur ke UTC atau tidak. 
  14. tzsetup: Komponen tzdata memilih zona waktu berdasarkan lokasi yang dipilih sebelumnya. 
  15. partman: Komponen partman memungkinkan pengguna untuk mempartisi diska yang terpasang pada sistem, membuat sistem berkas pada partisi yang dipilih dan memasangnya ke titik kait. 
  16. partitioner: Komponen partitioner memungkinkan pengguna untuk mempartisi diska yang terpasang pada sistem. Sebuah program pemartisi yang sesuai dengan arsitektur komputer kita dipilih. 
  17. partconf: Komponen partconf menampilkan senarai partisi dan membuat sistem berkas pada partisi yang dipilih menurut perintah pengguna. 
  18. lvmcfg: Komponen lvmcfg membantu pengguna dalam mengonfigurasi LVM (Logical Volume Manager). 
  19. mdcfg: Komponen mdcfg memungkinkan pengguna untuk mempersiapkan RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) perangkat lunak. 
  20. base-installer: Komponen base-installer memasang sekumpulan paket paling dasar yang memungkinkan komputer bekerja di bawah Debian GNU/Linux saat dihidupkan ulang. 
  21. apt-setup: Komponen apt-setup mengonfigurasi APT biasanya secara otomatis berdasarkan media yang digunakan untuk menjalankan pemasang. 
  22. pkgsel: Komponen pkgsel menggunakan perkakas tasksel untuk memilih dan memasang perangkat lunak tambahan. 
  23. os-prober: Komponen os-prober mendeteksi sistem operasi yang terpasang saat ini di komputer dan meneruskan informasi ini kepada komponen bootloader-installer, yang dapat menawarkan sebuah kemampuan untuk menambahkan sistem operasi yang ditemukan ke dalam menu awal bootloader. 
  24. bootloader-installer: Komponen bootloader-installer memasang program pemuat boot (bootloader) pada diska keras yang diperlukan buat komputer untuk memulai menggunakan Linux tanpa menggunakan disket atau CD-ROM. Banyak program bootloader yang memungkinkan pengguna memilih sistem operasi alternatif setiap kali komputer melakukan booting. 
  25. shell: Komponen shell memungkinkan pengguna untuk mengeksekusi sebuah Shell dari menu atau dalam konsol kedua 
  26. save-logs: Komponen save-logs menyediakan cara bagi pengguna untuk merekam informasi pada disket, jaringan, diska keras, atau media lain saat masalah ditemukan, untuk selanjutnya melaporkan masalah perangkat lunak pemasang secara akurat kepada pengembang Debian.

Nah, untuk di Blog Dika ini, mungkin hanya akan membahas bagaimana memasang sistem operasi Debian 9.0 pada komputer pribadi dengan arsitektur x86 dan x86-64 menggunakan perkakas debian-installer. Untuk pemasangan pada arsitektur lain atau yang menggunakan cara yang lain, kita dapat mengunjungi laman dokumentasi yang telah disediakan oleh para pengembang Debian di https://www.debian.org/releases/stable/installmanual.

Nah, jadi itulah penjelasan singkat tentang Debian-Installer. Mungkin dari saya cukup tentang itu dan semoga berguna buat temen-temen yang pengen tau apa itu Debian-Installer dan Apa itu Debian. Kalau mau ada yang ingin ditanyakan atau masukan dan saran silahkan ke kolom komentar yaa. Sampai jumpa di tulisan berikut, yaitu Persiapan Installasi GNU/Linux Debian.

0 komentar